Wednesday, August 26, 2015

ASBABUN NUZUL KE - 46 - TURUNNYA SURAH 9 – AT TAUBAH AYAT 49 dan 117 - 118

ASBABUN NUZUL KE - 46
TURUNNYA SURAH 9  – AT TAUBAH AYAT 49 dan 117 - 118
Kisah Tiga Orang yang tidak ikut berperang

Pada tahun ke 8 hijrah musim panas di Madinah sungguh panjang. Terik matahari hampir memanggang padang pasir dan bebatuan hingga nampak mengepul. 

Saat itu sebagian penduduk Madinah sedang bersiap-siap menghadapi musim panen perkebunan terutama kurma, sebelum datangnya hujan yang dapat merusak buah yang sudah ranum.
Pada saat yang sama dikabarkan bahwa pasukan Romawi bersama beberapa kabilah Arab sedang menyiapkan diri di Tabuk, untuk menyerang kaum Muslim.
Rasulullah segera menyerukan kaum Muslim untuk berjihad kembali.
Disisi lain kaum munafik bergerilya menghasut kaum muslim yang masih lemah imannya agar mengurungkan niatnya untuk berjihad karena cuaca yang sangat panas, harus menempuh perjalanan yang jauh dan musim panen akan segera tiba.
Sungguh kondisi seperti ini merupakan situasi yang sulit bagi Rasulullah untuk mengajak kaum Muslim berjihad, selain memiliki iman yang kuat.
Orang-orang kaya Madinah bergotong royong menyumbangkan harta, senjata, perbekalan dan hewan tunggangan untuk menempuh perjalanan sekitar 700 km. Namun semuanya belumlah mencukupi, terutama jumlah hewan tunggangan.
Dengan kekurangan hewan tunggangan inilah menyebabkan banyak pasukan Muslim terpaksa tidak bisa menyertai Rasulullah dalam perang yang berat ini. 
Salah seorang kaum munafik yang bernama Jadd ibn Qays menolak berperang dengan menggunakan alasan klasik yaitu takut terjerumus fitnah yaitu takut terpikat wanita Romawi.
Allah Subhanahu wa ta’ala menurunkan ayat atas penolakan perang ini :
وَمِنْهُمْ مَنْ يَقُولُ ائْذَنْ لِي وَلَا تَفْتِنِّي ۚ أَلَا فِي الْفِتْنَةِ سَقَطُوا ۗ وَإِنَّ جَهَنَّمَ لَمُحِيطَةٌ بِالْكَافِرِينَ
"Di antara mereka ada orang yang berkata: "Berilah saya izin (tidak pergi berperang) dan janganlah kamu menjadikan saya terjerumus dalam fitnah". Ketahuilah bahwa mereka telah terjerumus ke dalam fitnah. Dan sesungguhnya Jahannam itu benar-benar meliputi orang-orang yang kafir". ~ QS 9 -  At-Taubaħ : 49 ~
Ditengah situasi yang sulit ini, Rasulullah berhasil menghimpun sejumlah besar kaum Muslim, namun ada yang mengherankan, yaitu tidak ikut sertanya beberapa orang Muslim langganan berjihad, yaitu Abu Khaytsamah, Ka'b ibn Malik, Hilal ibn Umayyah dan Mararah ibn Al Rabi.
Mereka tidak ikut berperang dengan alasan yang tidak dibenarkan, yaitu memilih tinggal di Madinah bersama anak isterinya. Namun Abu Khaytsamah segera menyadari kesalahannya dan ia menyusul Rasulullah ke Tabuk.
Perang yang melelahkan telah berakhir..
Setibanya di Madinah, Rasulullah pergi ke masjid mendirikan sholat dan bersujud mengucapkan rasa syukur kepada Allah atas nikmat yang diberikan kepada kaum yang beriman. Lalu beliau berbicara dihadapan kaum muslim mengemukakan murka Allah bagi mereka yang tidak ikut berperang dengan alasan yang tidak dibenarkan.
Rasulullah memerintahkan untuk mengucilkan mereka. Tidak boleh berbicara dan bergaul dengan mereka. Bahkan Rasulullah memerintahkan mereka bertiga untuk tidak menggauli istri-istrinya sampai Allah memberi ketetapan atas perkara mereka.
Ketiga muslim yang mangkir berperang itu menyadari kesalahannya. Setiap hari mereka bertobat mohon ampun kepada Allah dan menangis menyesali dosa-dosanya.
Ketiganya tidak tergiur tawaran dari penguasa Ghassan yang mengajaknya bergabung jika mereka dikucilkan Muhammad.
Setelah 50 hari pengucilan, Allah Swt menurunkan ayat untuk RasulNya : 
لَقَدْ تَابَ اللَّهُ عَلَى النَّبِيِّ وَالْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ الَّذِينَ اتَّبَعُوهُ فِي سَاعَةِ الْعُسْرَةِ مِنْ بَعْدِ مَا كَادَ يَزِيغُ قُلُوبُ فَرِيقٍ مِنْهُمْ ثُمَّ تَابَ عَلَيْهِمْ ۚ إِنَّهُ بِهِمْ رَءُوفٌ رَحِيمٌ / وَعَلَى الثَّلَاثَةِ الَّذِينَ خُلِّفُوا حَتَّىٰ إِذَا ضَاقَتْ عَلَيْهِمُ الْأَرْضُ بِمَا رَحُبَتْ وَضَاقَتْ عَلَيْهِمْ أَنْفُسُهُمْ وَظَنُّوا أَنْ لَا مَلْجَأَ مِنَ اللَّهِ إِلَّا إِلَيْهِ ثُمَّ تَابَ عَلَيْهِمْ لِيَتُوبُوا ۚ إِنَّ اللَّهَ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ
[117] "Sesungguhnya Allah telah menerima taubat Nabi, orang-orang muhajirin dan orang-orang anshar yang mengikuti Nabi dalam masa kesulitan, setelah hati segolongan dari mereka hampir berpaling, kemudian Allah menerima taubat mereka itu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada mereka.
[118] Dan terhadap tiga orang yang ditangguhkan (penerimaan taubat) mereka, hingga apabila bumi telah menjadi sempit bagi mereka, padahal bumi itu luas dan jiwa merekapun telah sempit (pula terasa) oleh mereka, serta mereka telah mengetahui bahwa tidak ada tempat lari dari (siksa) Allah, melainkan kepada-Nya saja. Kemudian Allah menerima taubat mereka agar mereka tetap dalam taubatnya. Sesungguhnya Allah-lah Yang maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang". ~ QS 9 - At-Taubaħ : 117-118 ~
Setelah sholat shubuh, seseorang mengumumkan bahwa Allah Subhanahu wa ta’ala telah mengampuni ketiga orang yang mangkir dari perang Tabuk itu. Semua umat Islam menyampaikan selamat, memeluk ketiganya dengan penuh cinta dan kasih sayang.
Segera ketiga orang itupun menemui Rasulullah yang menyambutnya dengan ucapan selamat karena Allah Subhanahu wa ta’ala telah mengampuninya. Sebagai rasa syukur, Ka'b ibn Malik langsung mensedekahkan hartanya ke Fakir Miskin.
Bekasi, 14 Agustus 2015
Edited and posted by: Rika Rakasih
Sumber : Kitab Asbabun Nuzul
Penerbit: Zaman
Penulis : Fathi Fauzi Abd Al Mu’thi
Disarikan oleh : Idih Ruskanda

Thema : At Taubah Ayat 49, 117-118 - KisahTiga Orang yang tidak ikut berperang

No comments:

Post a Comment