Wednesday, July 15, 2015

ASBABUN NUZUL KE 28

TURUNNYA SURAH 2 – AL BAQARAH AYAT 207

Kisah Shuhaib ibn Sinan Al Rumi Sahabat diluar Arab yang beruntung dari perniagaan
Dahulu Irak masih dibawah kekuasaan Kisra Persia, negara Adi Daya setelah Romawi. Salah satu kotanya yaitu Ubulah dipimpin oleh seorang walikota bernama Sinan ibn Malik yang memiliki seorang anak kecil bernama Shuhaib ibn Sinan. Hampir semua penduduk Irak pada saat itu menganut agama Majusi (Penyembah Api) seperti halnya penduduk Persia.
Suatu hari tentara Romawi menyerang Persia dan kota Ubulah jatuh ketangan kekuasaan Romawi. Shuhaib tercecer dari keluarganya dan diambil menjadi budak Romawi. Kehidupannya sebagai budak sering berpindah tangan dan akhirnya dibeli oleh seorang Arab bernama Abdullah ibn Jad'an yang membawanya ke Mekkah. Karena kelakuannya yang baik, amanah, dapat menjaga lisan, pandai berdagang serta pandai menunggang kuda dan berburu, maka majikannya memerdekakan Shuhaib. Setelah merdeka Shuhaib mulai berdagang dan karena kecakapannya ia telah berubah menjadi salah seorang saudagar terkemuka di Mekkah.
Cahaya Islam yang dibawa Muhammad Rosulullah mulai menerangi kota Mekkah. Shuhaib yang semenjak kecil menganut agama Majusi, kemudian selama negaranya diduduki Romawi berpindah menganut agama Nasrani dan saat tinggal di Mekkah ia mengikuti penduduk Mekkah yaitu menyembah berhala, melihat adanya kebenaran yang terpancar dari agama yang dibawa Muhammad. Dia bergegas menemui Rosulullah dan pada saat itu juga menyatakan masuk Islam. Karena kedudukan dia sebagai orang asing yang tidak memiliki Kabilah (pelindung), maka keislamannya sangat dirahasiakan. Namun demikian rahasia ini lambat laun tercium juga oleh kaum kafir Quraisy.  Shuhaib disiksa dengan berbagai cara, mulai dipukul, dipakaikan baju besi yg disekitarnya dinyalakan api dan dipanggang tanpa pakaian diatas padang pasir. Namun Shuhaib tetap sabar, tabah dan keimanannya tidak goyah.
Saat Rasulullah hijrah ke Yatsrib dia tidak bisa bergabung, karena kaum kafir Quraisy selalu mencegahnya. Allah meridhai dia dapat meninggalkan Mekkah menuju Yatsrib dengan cara menyerahkan seluruh harta bendanya sebagai ganti dirinya kepada kaum Quraisy yang mencegatnya diperjalanan.
Setibanya di Madinah, Shuhaib disambut Rasulullah dengan wajah yang berseri-seri dan beliau menyampaikan ayat Al Qur'an yang baru diterimanya: 
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَشْرِي نَفْسَهُ ابْتِغَاءَ مَرْضَاتِ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ رَءُوفٌ بِالْعِبَادِ 
“Waminannaasi mayyasyrii nafsahubtighaa amardhaatillaah. Wallaahu rauufumbil ‘ibaad”
"Dan di antara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba-Nya". ~ QS 2 – Al Baqarah : Ayat 207 ~
Shuhaib benar-benar telah mendapat keuntungan yang besar dalam perniagaannya dengan Allah. 
Berkat kecakapannya dalam berniaga ia telah menjadi pedagang yang terkemuka di kota Madinah. Dari keuntungan dagangnya Shuhaib selalu menafkahkan hartanya untuk kepentingan umat Islam. Dia menjadi penyokong dana setiap pasukan Muslim yang akan berperang.
Selama hidupnya Shuhaib senantisa menyertai Rasulullah dan setia kepada Khalifah penerus Rasulullah.
Shuhaib meninggal dunia saat kekhalifahan Ali ibn Abu Tholib. Semoga Allah memuliakan Shuhaib ditempat kembalinya.
Bekasi, 12 Juli 2015
Edited and posted by: Rika Rakasih
Sumber : Kitab Asbabun Nuzul
Penerbit: Zaman
Penulis : Fathi Fauzi Abd Al Mu’thi
Disarikan oleh : Idih Ruskanda

Thema :  Al Baqarah (2) – Ayat 207 à Shuhaib ibn Sinan Al Rumi Sahabat diluar Arab yang beruntung dari perniagaan.

No comments:

Post a Comment