Monday, July 20, 2015

SABAR DAN SHALAT

SABAR DAN SHALAT


Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman

بسم الله الرحمن الرحيم
اسﻻم عليكم ورحمة الله وبركاته

Yang artinya: ''Wahai orang-orang yang berIman jadikan lah sabar dan sholat sebagai penolong mu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar” ~ QS 2 - Al-Baqarah : 153 ~
MENGAPA SABAR DAN SHALAT SEBAGAI PENOLONG?
Kata SABAR lebih dari seratus kali disebut di dalam AL-Qur'an. Hal ini menunjukan betapa pentingnya makna sabar. Karena sabar merupakan poros, sekaligus inti dan asas segala macam ke-Muliaan Akhlak.
Jika ditelusuri lebih lanjut ternyata hakekat seluruh Akhlak Mulia, sabar selalu menjadi asas atau landasan nya.
MISALNYA:
* Iffah (menjaga kesucian diri), adalah merupakan bentuk kesabaran dalam menahan diri dari memperturutkan Syahwat.
* Syukur, adalah bentuk kesabaran untuk tidak mengingkari Nikmat dari Allah Subhanahu wa ta’ala.
* Qana'ah (merasa cukup dengan apa yang ada), adalah sabar menahan diri dari angan-angan dan keserakahan.
* Hilm (lemah lembut), adalah kesabaran dalam mengendalikan Amarah.
* Pemaaf, adalah sabar untuk tidak membalas dendam.
* Demikian pula keutamaan Akhlak lain nya, semuanya bersumbu pada kesabaran ..
Dengan kata lain secara psikologis kita bisa memaknai kesabaran sebagai suatu kemampuan untuk menerima, mengelolah, dan menyikapi kenyataan.
Jadi sabar adalah upaya menahan diri dalam melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu untuk mencapai Ridho Allah Subhanahu wa ta’ala. Maka orang yang sabar adalah orang yang mampu menempatkan diri dan bersikap optimal dalam setiap keadaan.
Sabar bukanlah sebuah bentuk keputus asa'an, tapi merupakan optimisme yang terukur. Ketika menghadapi situasi dimana kita harus marah misalnya, maka marahlah secara Bijak dan diniati untuk kebaikan bersama..
Sedangkan SHALAT adalah Ibadah yang diawali dengan  TAKBIR dan diakhiri dengan SALAM. Dengan gerakan dan bacaan tertentu seperti yang telah dicontohkan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Shalat adalah Ibadah paripurna yang memadukan oleh pikir, gerak dan rasa.
Ketiganya terpadu secara serasi dan selaras dan saling melengkapi.
Dalam shalat terintregrasi proses latihan meletakan kendali diri secara proporsional, mulai dari gerakan, inderawi, aql, dan pengelolaan Nafsu yang pada akhirnya akan menghasilkan jiwa yang bersifat MUTHMA'INNAH.
Orang yang memiliki jiwa muthma'innah inilah yang pada akhirnya akan mampu mengaplikasikan nilai-nilai shalat dalam keseharian, yaitu nilai-nilai yang didominasi kesabaran paripurna..
Prakteknya tercermin dalam sikap penuh syukur, pemaaf, lemah lembut, penyayang, tawaqal, qana'ah, menjaga kesucian diri, istiqomah, dsb.
Dengan kata lain, orang yang shalat nya baik dalam hidupnya akan dipenuhi sifat sabar yang tercermin dalam tingginya Akhlak dalam kehidupan sehari-hari..
Maka karena itulah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, para sahabat dan orang-orang shaleh menjadikan shalat sebagai istirahat, sarana pelajaran, media pembangkit energi, sumber kekuatan, dan pemadu untuk meraih kemenangan..
Ketika mendapat Rizki melimpah, shalat-lah ungkapan kesyukuran nya.
Ketika beban hidup makin berat, maka shalat -lah yang meringankan nya.
Ketika rasa cemas membelenggu, maka shalat-lah yang membebaskan nya...
Maka tak heran bila Khubaib bin Adi ketika akan menjalani eksekusi mati, dedengkot kafir quraisy diberi kesempatan untuk mengajukan permintaan terakhirnya.
Apa yang dia minta..???  Ternyata  yang diminta adalah kesempatan untuk shalat. Dengan khusyuk shalat dua rakaat ditunaikan.
Selepas itu beliau berkata... ''Andai saja aku tidak ingin dianggap takut dan mengulur-ulur waktu, niscaya akan kuperpanjang lagi shalatku.''
Memang shalat yang baik akan menghasilkan kemampuan bersabar.
Sebaliknya kesabaran yang baik akan menghasilkan shalat yang berkualitas. Yaitu terjadinya dialog dengan Allah Subhanahu wa ta’ala sehingga melahirkan kenikmatan, dan ketenangan yang tak terhingga di hati.
Barang siapa yang mampu merasakan Nikmatnnya berdialog dengan Allah Subhanahu wa ta’ala didalam shalat nya, maka niscaya Allah Subhanahu wa ta’ala akan membuka lebar-lebar pintu pertolongan-Nya...
''Sudahkah shalat kita demikian..???''
Oleh karena itu, mari kita berusaha menegakkan shalat dan mewarnai kehidupan kita penuh kesabaran, agar pintu pertolongan senantiasa terbuka lebar untuk kita... Amiin...!

Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh..

No comments:

Post a Comment