Friday, July 31, 2015

ASBABUN NUZUL KE-34

TURUNNYA SURAH 76 – AL INSAAN AYAT  7 - 12
Kisah Fathimah Al Zahra dan Ali ibn Abi Thalib RA - Menunaikan nazar dan mementingkan orang lain

Fathimah Al Zahra adalah putri Rasulullah dari Sayyidah Khadijah bint Khuwailid, ia dilahirkan 5 tahun sebelum bi'tsah (Muhammad diangkat sebagai Rasul Allah). 
Sejak ditinggal wafat ibunya, dialah yang melindungi Rasulullah dari siksaan kaum Quraisy.
Fathimah menikah dengan Ali ibn Abi Thalib sepupunya. Dari hasil perkawinannya, Fathimah melahirkan dua anak laki-laki bernama Al Hasan dan Al Husain serta dua anak perempuan yang bernama Zainab dan Ummu Kaltsum.
Suatu hari Al Hasan dan Al Husain jatuh sakit dan setelah sekian lama keduanya belum sembuh juga, Rasulullah datang menjenguknya sambil mendo'akan agar kedua cucunya segera pulih kembali. Menghadapi suasana seperti itu, Ali dan Fathimah bernazar apabila kedua putranya sembuh maka mereka akan berpuasa selama 3 hari berturut-turut.
Allah Subhanahu wa ta’ala mendengar do'a RasulNya dan kedua orang tua Al Hasan dan Al Husain. Dia mengulurkan tangan kesembuhan dengan mengusap tubuh kedua anak itu, atas ijinNya kedua anak itu sembuh dan lincah kembali.
Ali dan Fathimah mulai menjalankan puasanya. Allah Subhanahu wa ta’ala ingin menguji kedua suami istri itu.
Saat itu di rumah Ali hanya ada 3 sha (kantong kecil) gandum.
Hari pertama Fidhah budak Fathimah menggunakan 1 sha gandum untuk dibuat roti.
Saat menunggu adzan Magrib datanglah seseorang yang mengaku kelaparan mengetuk pintu rumah Fathimah untuk minta makan. Ali segera memberikan roti yang dibuat Fidhah kepada orang itu.
Pada malam itu kedua suami istri itu hanya berbuka puasa dengan meneguk air saja.
Esok harinya Fidhah menggunakan 1 sha gandum lagi untuk membuat roti. 
Kembali kejadian berulang, saat keduanya sedang menunggu adzan Maghrib, datanglah seorang pemuda yang mengaku anak yatim dan saat ini belum makan.
Ali dan Fathimah spontan memberikan roti yang tadi dibuat Fidhah kepadanya. Tinggalah keduanya berbuka puasa kembali dengan banyak minum saja.
Pada hari ketiga, Fidhah menggunakan sisa gandum untuk membuat roti kembali.
Begitulah Allah berkehendak, menjelang Maghrib datanglah seseorang yang mengaku tawanan perang dan tidak diberi makan.
Ali dan Fathimah segera memberikan roti yang baru selesai dibuat kepadanya.
Rasa lapar mendera mereka, selama tiga hari mereka hanya berbuka dengan air putih saja. Mereka menyadari ini adalah ujian dari Allah yang teramat berat baginya.
Pada saat itu Rasulullah datang menjenguknya. Beliau trenyuh melihat tubuh mereka hampir terhempas dan tidak berdaya lagi. Lalu beliau memerintahkan orang-orang sekitarnya untuk mengambil beberapa potong makanan.
Selagi Rasulullah beristirahat dikamar Ali, tiba-tiba Jibril datang membawa wahyu untuk NabiNya :
يُوفُونَ بِالنَّذْرِ وَيَخَافُونَ يَوْمًا كَانَ شَرُّهُ مُسْتَطِيرًا / وَيُطْعِمُونَ الطَّعَامَ عَلَىٰ حُبِّهِ مِسْكِينًا وَيَتِيمًا وَأَسِيرًا / إِنَّمَا نُطْعِمُكُمْ لِوَجْهِ اللَّهِ لَا نُرِيدُ مِنْكُمْ جَزَاءً وَلَا شُكُورًا / إِنَّا نَخَافُ مِنْ رَبِّنَا يَوْمًا عَبُوسًا قَمْطَرِيرًا / فَوَقَاهُمُ اللَّهُ شَرَّ ذَٰلِكَ الْيَوْمِ وَلَقَّاهُمْ نَضْرَةً وَسُرُورًا / وَجَزَاهُمْ بِمَا صَبَرُوا جَنَّةً وَحَرِيرًا
"Mereka menunaikan nazar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-mana. Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan. Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih. Sesungguhnya kami takut akan (azab) Tuhan kami pada suatu hari yang (di hari itu) orang-orang bermuka masam penuh kesulitan. Maka Tuhan memelihara mereka dari kesusahan hari itu, dan memberikan kepada mereka kejernihan (wajah) dan kegembiraan hati. Dan Dia memberi balasan kepada mereka karena kesabaran mereka (dengan) surga dan (pakaian) sutera, (QS 76 – Al Insaan : 7-12)
Rasulullah memuji Tuhan dan berterima kasih kepada sang putri Fathimah, Ali dan Fidhah budaknya.  Mereka telah berbuat kebajikan, mementingkan orang lain yang membutuhkan daripada dirinya.
Bekasi, 31 Juli 2015
Edited and posted by: Rika Rakasih
Sumber : Kitab Asbabun Nuzul
Penerbit: Zaman
Penulis : Fathi Fauzi Abd Al Mu’thi
Disarikan oleh : Idih Ruskanda

Thema : Al Insaan  [76] Ayat 7-12 - Kisah Fathimah Al Zahra dan Ali ibn Abi Thalib RA - Menunaikan nazar dan mementingkan orang lain.

No comments:

Post a Comment