Wednesday, September 6, 2017

MEMPERBAIKI ANAK YATIM

KAJIAN AL QUR’AN
MEMPERBAIKI ANAK YATIM
Pengajian Subuh Masjid At Taubah – Ustadz Abdullah Amin – Bekasi, Rabu-Kamis, 6-7 September 2017

QS 2 : 220; Tentang keharusan mengurus anak yatim dengan baik. Allah mengetahui siapa yang benar-benar mengurus anak yatim dengan baik dan memperbaiki (islah) keadaan mereka dan Allah juga tahu siapa yang berbuat kerusakan, dan bukannya memperbaiki keadaan anak yatim (munafik)
QS 6 : 152; Jangan mendekati anak-anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat sampai dia mencapai usia dewasa. Ajari hal-hal yang baik, dan didik ahlaknya, beri ilmu agama dan ilmu pengetahuan.
QS 17 : 34; = dengan ayat di atas, janji-janji kepada anak yatim dan keluarga anak yatim harus dipenuhi, kelak akan diminta pertanggung-jawabannya.
QS 4 : 10; Orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim akan menelan api sampai perutnya penuh dan masuk neraka jahanak yang menyala-nyala
QS 90 : 11-15; Jalan yang sulit adalah: 1. Melepaskan budak 2. Memberi makan kepada anak yatim pada hari kelaparan yang ada hubungan kerabat
QS 89 : 17-18; Tidak memuliakan anak yatim = tidak memberikan hak-haknya dan tidak berbuat baik kepada anak yatim
QS 107 : 1-3; Orang yang mendustakan agama…  Terjemahan ad-din di sinin = agama.. Di ayat-ayat lain ad-din = hari pembalasan
QS 95 :7; Ad-din = hari pembalasan. Ad-din juga diterjemahkan dengan agama
QS 82 :17, 9; bid-din = hari pembalasan, yaumid-din = hari pembalasan  
Kutipan ayat Al Qur’an yang menegaskan firman Allah tentang Memperbaiki Anak Yatim

“… Dan mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakanlah: “Mengurus urusan mereka secara patut adalah baik, dan jika kamu menggauli mereka, maka mereka adalah saudaramu dan Allah mengetahui siapa yang membuat kerusakan dari yang mengadakan perbaikan. Dan jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia dapat mendatangkan kesulitan kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana” ~ QS (2) Al Baqarah : 220 ~
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
“Dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, hingga sampai ia dewasa. Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Kami tidak memikulkan beban kepada seseorang melainkan sekedar kesanggupannya. Dan apabila kamu berkata, maka hendaklah kamu berlaku adil kendatipun dia adalah kerabat(mu) 519), dan penuhilah janji Allah 520). Yang demikian itu diperinyahkan Allah kepadamu agar kamu ingat” ~ QS (6) Al An’aam : 152 ~

519) Maksudnya: mengatakan yang sebenarnya meskipun merugikan kaum kerabat sendiri
520) Maksudnya: penuhilah segala perintah-perintah-Nya
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih baik (bermanfaat) sampai ia dewasa dan pebuhilah janji, sesungguhnya janji itu pasti diminta pertanggungan jawabnya” ~ QS (17) Al Israa’ : 34 ~
---------------------------------------------------------------------------------------------------
“Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka)”~ QS (4) An Nisaa’ : 10 ~
---------------------------------------------------------------------------------------------------
[11] “Maka tidakkah sebaiknya (dengan hartanya itu) ia menempuh jalan yang mendaki lagi sukar”
[12] Tahukah kamu apakah jalan yang mendaki lagi sukar?
[13] (yaitu) melepaskan budak dari perbudakan
[14] Atau memberi makan pada hari kelaparan
[15] (kepada) anak yatim yang ada hubungan kerabat” ~ QS (90) Al Balad : 11-15 ~
----------------------------------------------------------------------------------------------------
[17] Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya kamu tidak memuliakan anak yatim 1577)
[18] dan kamu tidak saling mengajak memberi makan orang miskin” ~ QS (89) Al Fajr : 17-18 ~

1577) Yang dimaksud dengan “tidak memuliakan anak yatim” ialah tidak memberikan hak-haknya dan tidak berbuat baik kepadanya
----------------------------------------------------------------------------------------------------
“[1] Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama?
[2] Itulah orang yang menghardik anak yatim
[3] dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin” ~ QS (107) Al Maa’uun : 1-3 ~
---------------------------------------------------------------------------------------------------
“Maka apakah yang menyebabkab kamu mendustakan (hari) pembalasan sesudah (adanya keterangan-keterangan ) itu?” ~ QS (95) At Tiin : 7 ~
----------------------------------------------------------------------------------------------------
“Tahukah kamu apakah hari pembalasan? Sekali lagi, yahukah kamu apakah hari pembalasan?” ~ QS (82) Al Infithaar : 17-18 ~
--------------------------------------------------------------------------------------------------------“Bukan hanya durhaka saja, bahkan kamu mendustakan hari pembalasan~ QS (82) Al Infithaar : 9 ~

----------------------------------------------------------------------------------------------------
Disarikan oleh H. R. Mimuk Bambang Irawan - Jakasampurna, Bekasi, Rabu-Kamis, 6-7 September 2017

No comments:

Post a Comment