Monday, April 20, 2015

ASBABUN NUZUL SURAH 2 – AL BAQARAH AYAT 146

TURUNNYA SURAH 2 – AL BAQARAH AYAT 146

Kisah Abdullah ibn Salam – Yahudi yang menjadi ahli surga.

Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami beri Al Kitab (Taurat dan Injil) mengenai Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan sesungguhnya sebahagian diantara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui”.~ QS 2 – Al Baqarah : Ayat 146 ~

Al Hashnin adalah seorang Yahudi yang menjadi pemuka agama Yahudi di Yatsrib. Dia tidak henti-henti mencermati salah satu ayat kitab Taurat yang berbunyi: “Dan Tuhan datang dari Sinai, terbit dan muncul di Sair dan kemudian cahayanya di Gunung Faran”.

Ayat ini berma’na: “Tuhan menurunkan wahyu kepada Nabi Musa di Bukit Sinai, bahwa Nabi Isa akan diutus Allah di tanah Sair dan nabi yang baru akan muncul di tanah Faran (Mekkah) yang pernah dihuni Nabi Ibrahim dan puteranya Ismail”.
Ketika mendengar selentingan bahwa di Mekkah telah datang seorang utusan Allah, dia makin meyakini akan ayat Taurat itu bahwa ajaran baru dari Allah telah datang.

Suatu hari dia bermimpi yang cukup aneh...*Dia berjalan dengan kepayahan pada jalan setapak yang sempit, penuh lobang dan bebatuan serta di kiri kanannya penuh dengan duri, sementara di sebelah kanan terpampang jalan yang mulus, lurus dan dinaungi pepohonan yang rimbun...segera dia pindah ke jalan itu dan merasakan kenyamanan dan keni’matan*.

Tak lama menunggu sejak peristiwa itu, Rasulullah tiba di Yatsrib yang disambut masyarakat dengan suka cita penuh kegembiraan. Mendengar kabar itu tidak terasa dari mulut Hashnin terucap kalimat: “Allahu Akbar...”. Dia mengatakan kepada bibinya bahwa inilah saudara Musa yang diutus. Dzat yang mengutus Musa yang dikatakan dalam Taurat. Setelah memperhatikan dan mendengarkan seruannya, dia semakin yakin bahwa kalimat-kalimat diucapkan semacam itu hanya akan keluar dari seorang nabi yang diutus Allah.

Segera Hashnin menemui Rasulullah dan berkali-kali mengucapkan kalimat Syahadat, hingga Rasulullah mengganti nama yang berbau Yahudi itu menjadi Abdullah ibn Salam.

Abdullah ibn Salam masih tetap merahasiakan keislamannya kepada kaum Yahudi, sebab dia sangat paham akan tabiat kaum Yahudi yang mereka dapatkan sejak mendapat siksa dan keburukan pada masa Fir’aun. Akhirnya kaum Yahudi mendengar pula keislaman Hashnin dan menanyakan kebenarannya.

Dengan keberaniannya dia berseru pada kaumnya: “Wahai Kaum Yahudi...!! Sesungguhnya kalian mengetahui hakikat Muhammad dan apa yang dibawanya sebagai utusan Allah. Semuanya itu telah ditulis dalam kitab suci kalian tentang nama dan sifat-sifatnya. Bertakwalah kepada Allah, terimalah apa yang disampaikan Muhammad karena merupakan petunjuk bagi kalian. Dan dengar serta saksikanlah bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Tidaklah kalian mau masuk Islam...?”.

Kaum Yahudi adalah kaum pendusta, bahkan seruan nabinya sendiri selalu dibantahnya dan berani membunuh nabi-nabinya. Mereka bertabiat pembangkang, pendusta, tidak ada keimanan sejati dalam dirinya, mereka tidak dapat dipercaya dan tidak pernah memegang teguh janji, sebagaimana Allah firmankan dalam Al Qur’an:

“Fabimaa naqdhihim miitsaaqahum wa kufrihim bi aayaatillaahi wa qatlihimul ambiyaa a bighairihaqqiw waqaulihim quluubunaaghulf. Bal thaba’allaahu ‘alaihaabikufrihim falaa yu’minuuna illaa qaliila”

“Maka (Kami lakukan terhadap mereka beberapa tindakan), disebabkan mereka melanggar perjanjian itu, dan karena kekafiran mereka terhadap keterangan-keterangan Allah dan mereka membunuh nabi-nabi tanpa (alasan) yang benar dan mengatakan: ‘Hati kami tertutup’. Bahkan sebenarnya Allah telah mengunci mati hati mereka karena kekafirannya, karena itu mereka tidak beriman kecuali sebahagian kecil dari mereka”. ~ QS 4 – An Nisaa’ : Ayat 155 ~

Semua apa yang diserukan Abdullah tidak digubrisnya bahkan ditentangnya. Abdullah menceritakan tabiat kaum Yahudi itu kepada Rasulullah dan tidak lama menunggu, Allah Subhanahu wa ta’ala menurunkan ayat:

“Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami beri Al Kitab (Taurat dan Injil) mengenai Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan sesungguhnya sebahagian diantara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui”. ~ QS 2 – Al Baqarah : Ayat 146 ~

Alangkah senang hati Abdullah ibn Salam mendengar ayat itu, apalagi dia menyaksikan sendiri bagaimana Rasulullah mendapat wahyu. Hatinya makin teguh akan keyakinannya memeluk agama Islam, dan makin mengetahui hakikat dari kelicikan, kebohongan kaumnya, kaum Yahudi. Dia semakin rajin mempelajari dan ikut menyebarkan ajaran Islam, dia diselamatkan Allah dari kaumnya, hingga dia tercatat dalam hadist sebagai berikut:

“Dari Amir ibn Sa’d berkata bahwa ia mendengar ayahnya berkata: ‘Aku tidak pernah mendengar Rasulullah berkata kepada orang yang masih hidup’. Ia seorang ahli surga’, kecuali kepada Abdullah ibn Salam”. (Hadist Riwayat Muslim)

Abdullah ibn Salam, Yahudi pertama yang masuk Islam meninggal saat Khalifah Ali ibn Abu Thalib berkuasa. Semoga Allah merahmatinya.

Bekasi, 25 Jumadil Awal 1436 Hijriyah atau 16 Maret 2015.
Edited and posted by: Rika Rakasih
Sumber : Kitab Asbabun Nuzul
Penulis : Fathi Fauzi Abd Al Mu’thi
Disarikan oleh : Idih Ruskanda
Thema : Al Baqarah (2) - Ayat 146 - Abdullah ibn Salam – Yahudi yang menjadi ahli surga.

No comments:

Post a Comment